Kamis, 18 Maret 2010

Awal Kelahiran Game Engine
Di masa lalu, hampir semua perusahaan game memiliki game engine mereka sendiri, menggunakannya untuk membuat game mereka, dan menyimpannya untuk diri sendiri. Semakin lama kebutuhan untuk game engine yang makin modern semakin bertambah. Waktu demi waktu, game engine yang mereka kembangkan sendiri mulai dirasa terlalu mahal untuk dikembangkan lebih lanjut. Hal ini memicu beberapa developer untuk menciptakan game engine yang terbuka untuk di franchise kan. Sebagai contoh adalah id Tech dan Unreal Engine. Game Engine yang dijual dan di franchisekan secara umum semacam ini disebut dengan middleware. Middleware menawarkan harga yang relatif lebih murah, dan bagi kebanyakan studio game, menggunakan middleware merupakan solusi cepat dan ekonomis ketimbang harus membangun sendiri engine game mereka.

Konsep dari game engine sebenernya cukup gampang, yaitu bahan dasar yang diperlukan sebuah game untuk menjalankan tugasnya, merender pixel demi pixel, menghitung physiscs, memperkirakan input tombol, dan lain hal, yang memungkinkan developer kreatif dapat membuat sebuah game dengan engine yang sama menjadi unik satu sama lain. Di analogikan sebagai sebuah mobil, game engine sudah merupakan bagian mobil, sekitar 50% jadi. Mesin dan rangkaian sistem pengapian, sampai pembuangan. Kurang body dan aksesoris.

Sebuah game engine memungkinkan penggunaan kembali komponen komponen yang dapat mempercepat hadirnya game menjadi nyata di layar monitor mu. Beberapa diantara nya yang termasuk dengan itu adalah deteksi tubrukan, tampilan grafis, setting dalam game, artificial intelligence dan lain lain. Semua komponen tadi disatukan dalam satu pake game engine. Artist dan Developer, dapat menambahkan pustaka texture dan model sendiri untuk dijadikan tokoh utama atau setting dunia dalam sebuah engine. Sekali lagi dalam analogi game, model dan texture dalam game engine bisa dibilang sebagai body dan aksesoris mobil.

Sebuah game engine dibagi lagi menjadi dua bagian besar. Yaitu API dan SDK. API ( Applicaiton Programming Interfaces ) adalah bagian operating system, services dan libraries yang diperlukan untuk memanfaatkan beberapa feature yang diperlukan. Dalam hal ini contohnya DirectX. Sementara SDK adalah kumpulan dari libraries dan API yang sudah siap digunakan untuk memodifikasi program yang menggunakan operating system dan services yang sama. Biasanya, game engine menyertakan keduanya.

Contohnya dalam Unreal Engine, menyiapkan antarmuka baku bagi programmer untuk menciptakan game nya dengan mudah, melalui scripting engine, yang disebut UnrealScript, dan juga libraries, yang berisi model standar dan texture standar dan juga world editor yang disebut sebagai UnrealED.

Pengertian Game Engine
Engine bukanlah executable program, artinya engine tidak bisa dijalankan sebagai program yang berdiri sendiri. Diperlukan sebuah program utama sebagai entry point atau titik awal jalannya program. Pada C++, entry point-nya adalah fungsi ‘main().’ Biasanya program utama ini relatif pendek. Game engine adalah program yang ‘memotori’ jalannya suatu program game. Kalau game diilustrasikan sebagai ‘musik’ yang keluar dari mp3 player, maka engine adalah ‘mp3 player’ dan program utama adalah ‘data mp3’ yang dimasukkan ke dalam mp3 player tersebut. Dengan adanya engine, waktu, tenaga dan biaya yang dibutuhkan untuk membuat game software menjadi berkurang secara signifikan. Beberapa game dengan jenis dan gameplay yang hampir sama bisa dibuat dengan sedikit usaha bila terlebih dulu dibuat engine-nya. Setelah engine diselesaikan, programmer hanya perlu menambahkan program utama, memakai resources (objek 3D, musik, efek suara) yang baru, dan, jika benar-benar dibutuhkan, sedikit memodifikasi engine sesuai kebutuhan spesifk dari game yang bersangkutan.

Tipe Tipe Game Engine
Game engine biasanya datang dengan berbagai macam jenis dan ditujukan untuk berbagai kemampuan pemrogramman. Tapi dalam pembahasan sekarang ini, ketimbang harus me-list semua jenis game engine yang ada di wikipedia, mendingan kita bahas garis besar nya saja.

Roll-your-own game engine. Banyak perusahaan game kecil seperti publisher indie biasanya menggunakan engine nya sendiri. Ini berarti mereka menggunakan API seperti XNA, DirectX atau OpenGL untuk membuat game engine mereka sendiri. Disisi lain, mereka kadang menggunakan libraries komersil atau malah open source. Terkadang mereka malah membuat semuanya dari nol.

Biasanya, game engine tipe ini lebih disukai karena selain kemungkinan besar tersedia gratis, juga memperbolehkan mereka, para developer, lebih fleksibel dalam mengintegrasikan komponen yang diinginkan untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri. Kelemahannya, banyak engine yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang balik developernya. Menara Games Studio membutuhkan satu tahun penuh untuk menyempurnakan game engine nya, hanya untuk di tulis ulang semuanya dalam beberapa hari penggunaan karena adanya bug kecil yang sangat mengganggu.

Mostly-ready game engines. Engine engine ini biasanya sudah menyediakan semuanya begitu diberikan pada developer / programmer. Semuanya termasuk contoh GUI, physiscs, libraries model dan texture, dan segalanya. Banyak dari mereka yang sudah benar benar matang, sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting sejak hari pertama.

Biasanya game engine semacam ini memiliki batasan batasan, terutama jika dibandingkan dengan game engine sebelumnya yang benar benar terbuka lebar. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi terlalu banyak error yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang menggunakan engine ini dirilis, dan masih memungkinkan game engine nya itu sendiri untuk mengoptimalkan kinerja game nya. Banyak dari game engine seperti ini, Unreal Engine, Source Engine, id Tech Engine dan sebagainya, yang sudah sangat optimal dibandingkan jika harus membuat dari awal. Hal ini dengan serta merta menyingkat sangat banyak waktu dan jelas, biaya dari para Developer game.

Point-and-click engines. Engine untuk point-and-click merupakan engine yang sangat amat dibatasi, tapi dibuat sangat user friendly. Kamu bahkan bisa mulai membuat game mu sendiri menggunakan engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan Unity3D. Dengan sedikit memanfaatkan coding, kamu sudah bisa merilis game point-and-click yang kamu banget.

1. Freeware game engine/open source game engine

* Blender
* Golden T Game Engine (GTGE)
* DXFramework
* Ogre
* Aleph One
* Axiom Engine
* Allegro Library
* Box2D
* Build Engine
* Cube
* Cube 2
* DarkPlaces
* jMonkeyEngine (jME)
* Panda3D
* Sphere

2. Commercial engines/game engine berbayar (komersial)

* Alamo
* A.L.I.V.E
* BigWorld
* DXStudio
* Dunia Engine
* Euphoria
* GameStudio
* Jade Engine
* Jedi
* Medusa
* RPG Maker VX
* RPG Maker XP
* RPG Maker 2003
* RPG Maker 95
* Vision Engine

Perbandingan 2 game engine : (disini saya hanya memberikan 1 contoh dari setiap jenis game engine)
Freeware :

Blender

Keuntungan :

Kelebihan yang dimiliki Blender adalah dapat membuat game tanpa menggunakan program
tambahan lainnya, Karena Blender sudah memiliki “Engine Game” sendiri dan menggunakan “Python”
sebagai bahasa pemograman yang lebih mudah ketimbang menggunakan C++,C, dll.
Blender menggunakan “OpenGL” sebagai render grafiknya yang dapat digunakan pada
berbagai macam “OS” seperti Windows, Linux dan Mac OS X. Gambar berikut merupakan sebuah
“screenshot” dari salah satu project game yang dibuat menggunakan Blender
Sekarang ini Blender merencanakan sudah mengeluarkan versi yang terbarunya, yaitu Versi 2.49
yang lebih ditujukan untuk pembuat game. Karena Versi ini memiliki fitur-fitur baru yang dirancang
untuk membuat tampilan game yang lebih realistis dari pada versi sebelumnya.

Blender 2.49 memiliki fitur baru seperti :
* Video Texture
* Real-time GLSL Material
* Game Logic
* Bullet SoftBody
* Python Editor
* Multilayer Textures
* Physics
* Render Baking dan Normal Mapping dan masih banyak yang lainnya.
* Composite Adalah tempat menambahkan efek visual seperti pada gamabar berikut.

Untuk membuat game di Blender anda tidak perlu jago pemograman, jika anda hanya ingin
membuat game sederhana anda cukup mempelajari tool-tool yang disediakan oleh blender tanpa harus menggunakan “script” sedikitpun.

http://exogenesisanthem.ngeblogs.com/2010/03/13/game-engine/

Kamis, 04 Maret 2010

TUGAS SOFTSKILL MINGGU KE-4

Story: 9.0
Dalam Scenario Campaign, pertama dimulai dengan flashback dari cerita Tekken 1 - 6. Tentang bagaimana lika liku cerita dari Heihaichi, Kazuya, Jin, Jinpachi hingga Tekken 6 dimulai. Adegan flashback ini lumayan panjang dan bisa di-SKIP juga bisa dilihat di Gallery setelahnya. Pertama, dimulai saat Lars Alexandersson melakukan penyerangan bersama pasukannya ke sebuah lab. Sebagai kapten Tekken Force, Lars memimpin perjalanannya menghadapi musuh-musuh. Lalu, dia melihat Alisa Bosconovitch yang masih tertidur di dalam sebuah tabung. Dan kemudian, Jack yang telah ia kalahkan bangkit lagi dan meledakkan diri. Semua pasukan sepertinya tewas dan hanya Lars yang bertahan hidup. Namun, dia kehilangan ingatannya saat terbangun dari pingsannya. Kemudian, Alisa pun terbangun dari tidur panjangnya.Mereka bertemu, lalu saling memperkenalkan diri tetapi Lars tidak ingat siapa dirinya. Dan mereka pun melanjutkan petualangan berdua, mencari sebenarnya apa yang terjadi juga mengembalikan ingatan Lars yang telah hilang sebelumnya. Kemudian, Scenario Campaign pun dimulai!

http://image.com.com/gamespot/images/2009/267/954474_20090925_screen001.jpg

Gameplay: 9.5
Tidak perlu diragukan lagi. Gameplay dari Tekken memang sudah memikat banyak orang. Dari yang GiTar (Gila Tarung) sampai para newbie. Mode baru dalam game ini tentu saja Scenario Campaign. Ibarat membeli 2 game dalam satu kemasan. Yaitu Game Action dan Fighting. Scenario Campaign mirip dengan sebuah game Action dengan cerita yang sedikit rumit, sedikit unsur RPG dan pastinya Fighting! Dalam Scenario Campaign, pertama kali kita akan mengendalikan Lars dibantu oleh Alisa. Tapi seiring menyelesaikan stage dan mengalahkan boss, maka karakter lain akan terbuka dan kita bisa memainkannya di Scenario Campaign. Dalam Scenario Campaign pun, tidak hanya pertarungan tangan kosong yang kita lakukan. Kita juga bisa menggunakan senjata apabila menemukannya di tengah jalan seperti Gatling Gun, Pipa, dll. Dan apabila partner kalian kehabisan Health, maka kalian bisa menolongnya agar bangkit kembali [seperti dalam Resident Evil 5]. Terdapat banyak Treasure di sepanjang permainan, juga Money yg kita harus kumpulkan untuk membeli Equip Customize. Fitur baru yang diperkenalkan dalam Tekken 6 adalah RAGE MODE. Dimana Health karakter akan menyala berwarna merah jika dalam keadaan yang sekarat dan powernya akan meningkat drastis. Berbeda dengan Jin Kazama sebagai Sub-Boss, dia akan berada dalam RAGE MODE dari awal pertarungan saat Health nya masih penuh.

Oh iya, cara mendapatkan Prologue dan Ending karakter juga berbeda dari seri-seri Tekken terdahulu. Kalau dulu, kita hanya menyelesaikan Arcade/Story untuk mendapatkan Prologue dan Ending. Sekarang, kalian bisa mendapatkannya dalam ARENA di Scenario Campaign. Stage nya pun hanya sedikit yaitu 4! Jadi kita bisa lebih cepat mendapatkannya. Tapi dengan catatan, karakternya harus dibuka dulu dalam Scenario Campaign. Boss terakhir dalam game ini adalah Azazel yang wujudnya besar dan sedikit sulit dikalahkan walaupun dengan tingkat kesulitas EASY. Sub-boss nya adalah Jin Kazama. Sedangkan ada Extra Stage melawan NANCY-MI847 yang bila kita kalahkan akan mendapatkan Bonus. Menurut saya, Nancy lebih sulit dibandingkan Azazel. Secara keseluruhan, Gameplaynya patut diacungi 2 jempol!

http://image.com.com/gamespot/images/2009/218/954474_20090807_screen013.jpg

Graphics: 9.0
Grafik juga salah satu faktor penting dalam Tekken. Dalam setiap serinya, Tekken selalu menghadirkan grafis yang cantik. Begitu pun pada Movie-movienya. Tersedia efek Motion Blur dalam options yang bisa di ON/OFF-kan. Detail karakter pun sangat diperhatikan dari mulai wajah, ekspresi, badan hingga kostumnya. Hingga terlihat sangat realistis sekali. Environment Stage pun dibuat sedemikian rupa bagusnya hingga kelihatan hidup. Keretakan lantai juga masih bisa terlihat seperti dalam Tekken 5 dulu.

Sounds: 8.5
Voice Acting dalam Tekken 6: Bloodline Rebellion sangat diperhatikan sekali menurut darimana asal karakter. Misalnya, Jin Kazama. Dia akan menggunakan bahasa Jepang dalam setiap ucapannya. Begitu juga Nina dan Eddy, menggunakan English sebagai bahasa yang digunakannya. Berbeda lagi dengan Wang Jinrey, yang menggunakan bahasa Mandarin dalam percakapan. Dan juga karakter-karakter lainnya. Sayangnya, bagi karakter yang menggunakan English, tidak terdapat Subtitle di bawahnya. Setiap stage diiringi dengan musik-musik yang indah. Tapi sayang, hanya beberapa stage yang BGM nya bagus.

http://i4.photobucket.com/albums/y125/MrDenny624/Tekken6-1.jpg

Features: 9.0
Terdapat 5 menu utama dalam Tekken 6: Bloodline Rebellion. Yaitu Scenario Campaign, Offline Mode, Gallery, Profile dan Options. Scenario Campaign sendiri sudah dijelaskan di atas. Sedangkan Offline Mode terdiri atas Arcade Battle, Ghost Battle, Team Battle, Time Attack, Survival dan Practice.Gallery berisikan Movie Theater, Prologue, Scenario Campaign Prologue, Scenario Campaign Cinematics, Alisa's Journal, Credits dan Replay. Sedangkan Profile, berisikan Player Serrings, Customize, Records, Ranking dan Ghost List.